Kamis, 16 Mei 2013

Whus~

Angin.
Siapa yang tak suka dengan angin halus yang menerpa wajah seseorang saat seseorang itu sedang merasa cemas, kesepian, bahagia dan emosi emosi yang hadir menemaninya?
Aku pikir, mereka akan suka.


It makes our feel so comfortable, right?

Minggu, 12 Mei 2013

Monolog

Malam datang. Dan aku menyempatkan naik ke atap rumah.
Bawa gitar. Tiduran. Tangan memetik. Mata terpejam. Nyanyi.
Berhenti.
Langit. Nyawang bulan dari sini. Asyik!

Dimulailah...............


"Di sana keliatan bulan?"
"iya, keliatan. Di sana?"
"iya, cantik ya. Kita lagi liat bulan yang sama, jadi...........ngerasa deket"
.....................................................................................................

Bergeser

Hakikat cinta yang dimuliakan telah menjelma menjadi sebentuk penjajahan.

Jumat, 03 Mei 2013

Masa kalah sama semut

Pagi itu, saya berada di sekitar danau. Bentuk kehidupan lain saya temukan, hanya beberapa ekor burung, seekor tupai dan beberapa orang yang sedang berkemah yang seperti saya adalah tukang bangun pagi.
Kemudian, ketika saya melihat ke bawah kaki saya, saya melihat seekor semut hitam berjalan sendirian.
Serangga kecil itu berjalan di depan kak saya.Kakinya yang kecil bergerak maju dengan ritme yang cepat dan ringan. Saya sadar, saya belum pernah meneliti semut sebelumnya. Tetapi saya ingat Kitab Suci sering mengaitkannya dengan sifat-sifat seperti bijaksana dan panjang akal.
Saya kira mungkin menarik untuk menguji panjang akal makhluk kecil ini. Karena itu, saya membuat bukit kecil dan pasir di tengah-tengah jalan yang dilaluinya, untuk melihat bagaimana ia dapat mengelilingi. Baginya, itu pasti tampak seperti sebuah gunung. Tetapi, ia naik ke atas, tanpa beristirahat, lalu turun di sisi lainnya.
Sesudah itu, saya menggali sebuah lubang kecil untuk menciptakan lembah yang melintang di jalnnya. Ia masuk ke dalamnya, lalu keluar, tanpa beristirahat. Kemudian saya meletakkan batu yang cukup besar di tengah jalannya. Ia mencoba mendakinya, berjuang sedikit, lalu jatuh sembali. Ia rupanya mempertimbangkan kembali situasi itu, lalu berjalan mengelilinginya.
Akhirnya, saya mencoba satu rintangan terakhir. Saya meletakkan sebatang kayu kecil di depannya. Ia berjuang dengan masalah itu juga, sampai menemukan sebuah jalan keliling rintangan dengan cara mengganti jurusan dan mencari jalan alternatif.
Semut itu telah lulus beberapa ujian yang sangat sulit. Namun, selama ia menjalani semua ujian itu, apa yang ia lakukan? Ia terus bergerak. Ia tidak pernah berhenti. Ia terus bergerak. Ia tidak pernah berhenti, tidak sekejap pun. Sejauh yang dapat saya katakan, ia tidak pernah mengubah aktivitas fundamental yang sudah ia pegang, yaitu terus maju. Semangat yang luar biasa! Saya pun mengira ia tidak mengeluh. Tidak seperti manusia yang sedang menghadapi rintangan, ia tidak pergi ke temannya untuk mengeluh. Ia tidak menyerah karena kelelahan dan mengambil napas. Ia tidak duduk di sana dan memikirkan persoalannya sebelum mencoba lagi. Ia tidak pulang ke koloni semut untuk minta pertimbangan atau kembali dengan sebuah panitia dari pemerintahan semutnya.
Ia tahu hanya ada satu hal yang harus dilakukan....yaitu terus maju saja. Ia rupanya tahu bahwa itu saja yang ia perlukan, untuk akhirnya tiba di tempat tujuan. Saya kira, begitu saya berhenti meletakkan rintangan di jalannya, ia akhirnya sampai ke tempat yang ia tuju.
Bukankah aneh bahwa pelajaran ini harus datang pada saya, bukan dari ketinggian, tetapi dari suatu tempat yang lebih dekat dengan tanah, persis dekat kaki saya sendiri?
Tetapi bagi saya, itu adalah demonstrasi yang dramatis dari suatu pesan penting.
Kita tidak boleh berhenti pada setiap rintangan yang diletakkan oleh kehidupan pada jalan kita. Sebagai makhluk yang berpikir, kita mungkin perlu jeda dan merenung untuk mempertimbangkan opsi-opsi kita serta membuat rencana. Namun, pada tingkan yang paling fundamental, sukses tergantung pada kemampuan kita untuk membangkitkan semangat yang luar biasa. Seperti semut kecil itu, kita pantang menyerah. Kita dapat berjalan terus. Kita bisa belajar sampail berjalan.
Orang yang dengan sabar bertekut terus-menerus akhirnya meluhat mimpi mereka menjadi kenyataan. Bagi mereka, ketekunan membuat semuanya berbeda.
(Kisah dari Dr. Arthur Caliandro dalam bukunya 10 Langkah Sederhana untuk Mendaki Puncak Kehidupan)









Apa yang terbesit di benakmu ketika membaca kisah di atas?
Bukankah itu kisah yang sangat keren?
Kalo belum percaya, kamu bisa mencobanya dengan semut-semut yang kamu temukan hehe
Kata kuncinya adalah semangat, semangat dan semangat. Maju, maju dan maju.
Yakinkan pada dirimu bahwa hari ini pasti kamu lalui. So, do the best!